TY - JOUR AU - Yordian, Randita Diany AU - Pertiwi, Arlette Suzy Puspa PY - 2019 TI - Penatalaksanaan Dental Preventif dan Perawatan Dental NonFarmakologis pada Pasien Down Syndrome JF - Indonesian Journal of Paediatric Dentistry; Vol 1 No 1 (2018): IJoP Vol 1 No 1 Maret 2018 KW - N2 - Pendahuluan: Down Syndrome (DS) merupakan kelainan genetik yang dikenal sebagai trisomi 21. Kelebihan kromosom ini akan mempengaruhi keseimbangan genetik, perubahan karakteristik fisik dan kemampuan intelektual, serta gangguan fungsi fisiologis. Tujuan : Laporan kasus ini bertujuan memberikan informasi mengenai karakteristik klinis, pemeriksaan yang komprehensif, dan penanganan preventif dental pada pasien DS berdasarkan kasus yang ditangani. Laporan Kasus : Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang ke Departemen Kedokteran Gigi Anak RSGM UNPAD dengan keluhan persistensi gigi sulung. Dari anamnesis terhadap orang tuanya didapatkan pasien mengalami kelainan True Downs syndrome . Pemeriksaan klinis intra oral memperlihatkan maloklusi dental kelas 3, mikrodonsia, karies gigi, dan kelainan periodontal. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini meliputi behavioral management , instruksi kebersihan mulut kepada orang tua/pengasuhnya, oral profilaksis, dan ekstraksi gigi. Diskusi: Karakteristik DS sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol. Dalam bidang kedokteran gigi, DS merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yaitu anak yang tidak dapat menerima perawatan gigi pada umumnya seperti anak lain dengan umur yang sama, disebabkan karena kelainan fisik, mental, emosional, maupun kombinasinya. Penatalaksanaan dental preventif maupun nonfarmakologis pada pasien ini memerlukan suatu pendekatan behavioral management agar tercapai keberhasilan perawatan. Simpulan: Secara umum individu dengan DS memiliki tipe tampilan klinis yang mirip meliputi karakteristik fisik dan wajah anak yang khas, kemampuan intelektual yang terbatas, serta gangguan fungsi fisiologis. Rutin kontrol ke dokter gigi secara teratur, perawatan dental komprehensif dan terintegrasi, memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua, dokter gigi, dan individunya sendiri. UR - http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/ijpd/article/view/320